Jumat, 20 Maret 2009

kau yang tlah tiada

pagi ini terasa sepi

burung seakan enggan tuk bernyanyi

apa yang terjadi padiri ini?

pagi ini terasa dingin

mentari seakan enggan bersinar

apa yang terjadi pada diri ini?

kuraih gitar ku.......

dan berlahan jemari ini menari diantara

nada-nada yang merdu

tapi mengapa terdengar sangat pilu?

kenapa, kenapa seperti ini?

kucoba rangkum kembali

memori-memori yang lalu

yang tlah tersimpan rapih dalam ingatanku

dan kutemukan jawab tentang semua ini

kamu kamulah jawabnya.......

tawamu yang selalu menceriakan hari-hari ku

kini tiada lagi dapat ku dengar

senyummu yang selalu menghangatkan hari-hari ku

kini tak dapat lagi kurasakan

nada-nada yang biasanya terdengar merdu saat kau ada

kini tak lagi dapat ku nikmati

aku rindu.......

aku merindukanmu........

tapi ku sadar kau tak lagi dapat ku gapai

maaf, maaf atas semua kata yang tlah terucap

yang membekas menjadi luka di hatimu

maaf, maaf atas salah yang belum sempat terucap

yang menjadi dusta selama kita bersama

tenanglah kau,

tenanglah disisiNya

doaku slalu mengalir bagai samudra

yang terucap hanya untuk mu

aku disini kan slalu merindukanmu

hanya untuk mu


Tidak ada komentar: